Senin, 24 Oktober 2011

kesalahan dalam berbahasa


Pengajaran bahasa merupakan hal yang sangat kompleks. Pengajaran bahasa dalam praktikya tidak akan lepas dari yang namanya kesalahn-kesalahan berbahsa. Kesalahan bahasa yang meliputi berbagai aspek ini adalah hal yang paling sulit untuk dapat dipahami oleh para pelajar atau pembelajar bahasa. Hal tersebut lebih dikarenakan karena perelu ketelitian yang sangat tinggi untuk dapat mengatasai segala kesalah-kesalahn berbahasa tersebut.

Pengajaran bahasa kini lebih banyak difokuskan pada kegiatan siswa belajar. Pengajaran bahasa yang berfokus pada kegiatan guru dalam mengajar telah lama dikritik banyak orang. Setiap ada kegagalan dalam belajar anak faktor penyebabnya selalu dicari pada guru dan pengatasannya pun selalu dilakukan dari sisi guru. Akibat cara berpikir seperti itu, kegagalan belajar bahasa anak selalu terjadi sepanjang zaman dan tidak pernah teratasi secara tuntas.

Analisis pengajaran bahasa dapat dilakukan berdasarkan pendekatan psikologis dalam belajar bahasa. Acuan teori psikologi yang dipakai sebagai dasar untuk menganalisis belajar bahasa antara lain psikologi behaviorisme, psikologi kognitivisme, dan psikologi mentalisme.

Teori analisis kesalahan berbahasa merupakan koreksi kritis terhadap teori konstratif, bahwa pengajaran bahasa mengkontraskan kedua sistem bahasa kadang-kadang tidak ada manfaatnya., dan hanya akan membuang-buang waktu saja. Analisis kesalahan berbahasa berasumsi bahwa pengajaran bahasa hendaknya lebih difokuskan pada frekuensi terbesar kesalahan berbahasa pembelajar. Penelusuran faktor-faktor penyebab kesalahan serta jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar jauh lebih penting karena dapat dipergunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kesalahan belajar dan kesalahan berbahasa pembelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar