Kamis, 22 September 2011

aspek moral dan dinamika kehidupan sosial agama dalam novel saman karya : ayu utami tinjauan semiotik



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang  dan menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, katar belakang dan keyakinan pengarang. Karya sastra lahir ditengah-tengah masyarakat sebagai hasil  imajinasi pengarang, serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang ada di sekitarnya(pradopo,2007:61)
Karya sastra merupakan karya seni yang mempergunakan bahasa sebagai mediumnya. Bahan bahasa sudah berarti.  Bahasa berkedudukan sebagai bahan dalam hubungannya dengan sastra sudah mempunyai system dan konvensi sendiri yang mempergunakan bahasa(Jabrohim,2003:69)
Bahasa yang telah memiliki konvensi masing-masing berbeda antara masyarakat yang satu denga yang lain. Hal itu memungkinkan terjadinya komunikasi dalam masyarakat tersebut. Melalui karya sasttra pengarang mencoba mengungkapkan gagasannya dengan tujuan dapat dinikmati oleh pembacanya. Sehingga pembaca ikut mendapatkan pengalaman dari pengarang.
Makna sastra ditentukan oleh konvensi sastra atau konvensi tambahan itu. Jadi dalam arti bahasa ditingkatkan arti bahasa menjadi arrti sastra atau makna meskipun tidak lepas sma sekali dari arti bahasanya. Dalam sastra arti itu mendapat arti tambahan atau konotasinya(Pradopo,2003:121). Sehingga antara pembaca yang satu dengan yang lain dapat barbeda dalam memaknai sebuah karya sastra.
Karya sastra bukan saja ekspresi jiwa pengarang. Namun kehadirannnya juga menyenangkan dan berguna, bukanlah merupakan suatu tujuan melainkan sebab akibat.  Karya sastra yang lahir dari lubuk jiwa yang jujur merupakan pengejawantahan pengarang dalam mengabdikan nilai-nilai atau kehidupan yang menggejala dalam meta batinnya(Suhariyanto,2005:4).
Novel sebagai salah satu  bentuk karya sastra, memiliki  banyak ragam dan tujuan jika dilihat dari isinya. Kemunculan karya sastra, khususnya novel menggugah, memotivasi pembaca sangat dinantikan di Indonesia ditengah persoalan pelik yang dihadapi bangsa Indonesia. Dalam sebuah novel terdapat struktur bangun yang mengungkapkan gagasan dalam novel.
Dalam menganalisis sebuah karya sastra, khususnya novel dapat digunakan berbagai macam metode. Pada umumnya peneliti lebih sering menggunakan metode semiotic yang mengungkapkan tanda yang terdapat dalam sebuah novel. Tanda dan makna tersebut dapat mengungkapkan realitas yang terjadi dalam masyarakat. Namun penafsiran dapat  berbeda sesuai interpretasinya masing-masing. 
Novel Saman karya Ayu Utami merupakan salah satu  contoh novel yang fenomenal pada saat itu. Ayu Utami berani mengnungkapkan realitas dalam masyarakat kedalam karangannya. Banyak pengalaman yang diperoleh dengan membaca novel Saman tersebut. Dalam penulisannya Ayu Utami menjelaskan secara detail kejadian demi kejadian dalam novel.
Banyak nilai-nilai yang terkandung seperti nilai moral, dan sosial agama. Sehingga dapat mempengaruhi pembacanya dan terpengaruh menangkap nilai tersebut, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi keikut sertaan  pembaca dalam cerita begitu besar.
Novel saman merupakan penggambaran realitas  kehidupan sejak novel tersebut sampai sekarang. Jadi pembaca dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung dalam novel. Pengrang mencoba untuk mengungkapkan pengalamannya melalui novel tersebut.
Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis penelitian yang berjudul”Aspek Moral dan Dinamika Kehidupan Sosial Agama dalam Novel Saman karya Ayu Utami : Tinjauan Semiotik.”

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan rumusan masalah:
1.)    Bagaimana struktur bangun novel Saman karya Ayu Utami?
2.)    Bagaimana aspek moral yang terkandung dalam novel saman karya Ayu Utami?
3.)    Bagaimana dinamika kehidupan sosial agama dalam novel saman karya Ayu Utami?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan yang diharapkan:
1.)    Mendeskripsikan struktur bangun novel saman karya Ayu Utami.
2.)     Memaparkan aspek moral yang terkandung dalam novel karya Ayu Utami.
3.)    Memaparkan dinamika kehidupan sosial agama dalam novel saman karya Ayu Utami.

D.    Manfaat Penulisan
Bila tujuan penulisan dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat praktis dan teoritis.
Manfaat praktis bermanfaat sebagai upaya menginformasikan tentang “ Aspek moral dan dinamika kehidupan sosial agama dalam novel saman karya Ayu Utami :Tinjauan Semiotik.”
Manfaat teoritis,(1) Bahan pilihan dalam memperkaya pengetahuan mengenai analisis novel tinjaun semiotic,(2) Memberikan alternative data untuk kajian lanjutan.
           






















BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A.    Kajian Pustaka
Untuk mengetahui relevansi tentang sebuah penelitian, penulis mengacu pada beberapa penelitian terdahulu.
Penelitian Nurhayati(2008) yang berjudul”Nilai Moral dalam Novel Sang Guru karya Gerson Poyk: Tinjauan Semiotik”, mengungkapkan nilai moral yang terdapat dalam nnovel Sang Guru antara lain: (1) Moral keagamaan yaitu menyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan menaati ajaran agama yang ditunjukkan oleh tokoh Ben, (2) Moral kekeluargaan  yaitu berbakti pada orangtua yang ditunjukkan  pada tokoh Ben yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari terhadap ibunya,(3) Moral individu yaitu berjiwa besar yang digambarkan pada sikapnya yamg berbicara kepada kepala sekolah, kejujuran yang digambarkan ketika Ben berbicara kepada temannya yaitu Frits, tanggungjawab yang ditunjukkan Ben katika temannya Said mengalami kecelakaan,(4) Moral kemasyarakatan yakni menyesuaikan diri dengan lingkungan, digambarkan pada Ben yang bisa menyesuakin diri dengan lingkungan, lingkumgan social digambarkan keakraban Ben yang akrab dengan keluarga pak Ismail, saling  tolong menolong ditunjukkan pada tokoh ibu Maria, menghargai orang lain ditunjukkan pada sikap orangtua murid Ben.(5) Moral Negara ditunjukkan pada sikap Ben sebagai seorang guru sebagai sosok yanga mengabdi pada Negara.
Penelitian Sayekti Handayani dalam Nurhayati(2008) yang berjudul “Aspek Moral dalam novel Biru karya Fira Basuki:Tinjauan Semiotik” mengungkapkan, berdasarkan analisis semiotic terhadap novel Biru, ditemukan bahwa: (1) Aspek agama sebagai penentram batin yaitu tindakan yang dilakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,(2) Aspek kepedulian terhadap lingkunga yaitu suatu tindakan peduli terhadap pencemaran lingkungan,(3) Aspek korupsi dan memperkaya diri yaitu tindakan yang dilakukan merupakan kebudayaan khusus di Indonesia,(4) Aspek perselingkuhan yaitu alasan dalam perselingkuhan salah satunya adalah tidak ada kecocokan antara keduanya,(5) Aspek pergaulan bebas yaitu ada pergaulan tanpa batasan yang dilakukan sebagiananak muda dan salah satu penyebabnya adalah pengaruh lingkungan dan longgarnya moral agama dan efek social dikalangan anak muda,(6) Aspek pelecehan seksual yaitu pelecehan terhadap perempuan yang tidak hanya terbatas pada gerakan fisik tetapi sudah mengarah pada tindakan criminal yaitu pemerkosaan.
Penelitian mengenai moral juga pernah   dilakukan Ervina Lestyarini. Penelitian Ervina yang berjudul”Aspek Moral Novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari: Tinjauan Semiotik” dalam Nurhayati(2008) mengungkapkan aspek moral antara lain: (1) Aspek penyalahgunaan kekuasaan digambarkan melalui tokoh insyinyur Dalkijo yang melakukan korupsi apda pembangunan jembatan sungai Cibawo,(2) Aspek kenakalan remaja melalui tokoh bejo dan beberapa temannya tergolong anak muda yang suka bermain judi dan minuman keras,(3) Aspek kriminalaitas dilukiskan melaluiperilaku orang-orang kampong dan para pekerja proyek yang melakukan pencurian terhadap bahan bangunn secara terng-terangan,(4) Aspek ketidak pastian dapat diketahui dari tindakan Dalkijo yang  suka memaksa kehendak kepada orang lain dan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya,(5)  Aspek keyakinan baragama tampak pada tokoh  insinyur Kabul yang taat beribadah sebagai umat beragama.
Penelitian Dyah Prabawani dalam Nurhayati(2008) yang berjudul”Aspek moral dalam cerita Banjaran Karna Versi Ki Nato Sabdo: Analisis semiotik” mengungkapkan berdasarkan analisis semiotik terdapatbeberapa aspek moral dalam cerita banjaran karma versi ki narto sabdo, yakni sikap ksatria Bawalaksana(Sabdo pendeta ratu), aspek kesetiaan, aspek nasionalisme dan patriotisme. Aspek sikap ksatria  dicerminkan sikap karma pada saat ditemui prabu Krisna tentang kkaberpihakannya apabila terjadi perang Brathayuda, Karna menjaawab tegas akan tetap memihak pada kurawa, bahkan berharap Brathayuda harus terjadi. Dalam aspek kesetiaan digambarkan sikap Karna dalam menjunjung tinggi aturan atau hokum. Aspek nasionalisme dan petriotisme yaitu sikap lahiriyah karena tanpa ragu-ragu untuk tetap memihak dan menyatu dengan para kuraawa, meskipun batinnya tetap memihak pandawa.



B.     Landasan Teori
a)      Teori Semiotik
Semiotic adalah sebuah ilmu atau metode analisis yang mengngkapkan pada tanda(sign). Oleh karena itu mengarahkan  perhatiannya terhadap tanda. Semiotic dapat diartikan pula sebagai ilmu tentang tanda-tanda. Tanda-tanda itu sendiri merupakan “sesuatu yang mewakili sesuatu”. Secara lebih khusus dapat diartikan bahwa “sesuatu” itu adalah pengalaman manusia, baik pengalaman fisik maupun pengalaman mental, yaitu pikiran,gagasan perasaan,dll(Nurgiantoro,2007:40)
Menurut Faruk(1999:43-44) menyebutkan secara general semiotic dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek, peristiwa seluruh kebudayaan sebagi tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensional social yang terbangun sebelumnya, dianggap dapat mewakili sesuatu yang lain. Konvensi yang memungkinkan suatu objek, peristiwa atau suatu kebudayaan, menjadi tanda itu juga disebut kode social. Didalam konsep kode atau konveksi  sastra itulah tradisi sastra harus dimasukkan.
Preminger dalam Jabrohim (2003:67-69) menyebutkan semiotik adlah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena social atau masyarakat itu merupakan tanda-tanda semiotic. Semiotic mempelajari system aturan-aturan, konvensi-konvensi, yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempuyai arti. Tanda itu tidak hanya satu macam saja, tetapi ada beberapa berdasarkan hubungan antara penanda dan petandanya. Jenis-jenis tanda yang utama ialah:
1.      Ikon adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan yang bersifat alamiah antara penanda dan petandanya. Contoh,gambar pohon menandai pohon.
2.      Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubunagan kausal(sebab akibat). Contoh, asap menandai api.
3.      Simbol adalah tanda yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan alamiah antara penanda dan petandanya, tanda ditentukan ooleh konvensi. Contoh ibu adalah symbol, artinya ditentukan oleh orang Indonesia, Inggris mother, Prancis la mere,dll.
b)      Pengertian moral
Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada bembaca yang merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra dan majna disarankan lewat cerita(Nurgiantoro,2007:40).
Moral (Bahasa LatinMoralitas) adalah istilah manusiamenyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses  sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
c)      Hakikat karya sastra
Karya sastra hidup dan berkembang dalam dunia tersendiri. Suatu karya sastra merupakan pengejawantahan hasil pengamatan sastrawan atas kehidupan sekitarnya. Karya sastra adalah kehidupan buatan atau rekaan pengarang(Suhariyanto,2005:1-2). Realatas alamiah bagi sastrawan hanyalah bahan mentah.  Ia hanyalah sumber pengambilan ilham. Untuk menjadi karya sastra masih diperlukan pengolahan dalam angan pengarang. Bukan sekedar pengolahan dari cara pengolahannya, melainkan mennyangkut pemberian nilai-nilai yang kebih tinggi dan lebih agung dari sekedar realitas alamiah tersebut. Karena itu karya sastra bukanlah tiruan kehidupan melainkan penafsiran tentang alam dan kehidupan itu.
d)     Novel Saman
Novel saman merupakan karya sastra dari Ayu Utami. Sebuah novel yang menceritakan tentang pengorbanan dalam suatu masyarakat dan moral serta nilai sosial agama. Saman sendiri merupakan nama tokoh dari novel tersebut. Hampir tiap bagian cerita tokoh Saman menjadi bgian dari cecrita tersebut.
e)      sosial agama
Metrotvnews.com, Depok: Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan kehidupan sosial perlu diatur oleh agama agar kehidupan bisa berjalan tertib sesuai dengan tata aturan yang ada. "Kehidupan sosial yang tidak diatur oleh agama akan melahirkan kekacauan dan akan menyeret manusia kepada kehidupan yang tidak mengenal nilai moral, tata krama, dan budi pekerti yang luhur,"
Setiap agama mengandung beberapa aspek mendasar, yang menentukan identitasnya. Pertama-tama ada aspek kebenaran keilahian yang dipercayai (creed), dan ada pola-pola penyembahan kepada Ilahi (cult), dan kemudian aturan-aturan kehidupan yang mengikat (code), serta adanya umat yang bersama-sama menganut agama itu (community), dan karena itu ada kenyataan sosial dan sejarah yang membentuk setiap agama (social and historical context). Ketiga yang pertama (creed, cult, code) berelasi secara dinamis dengan kedua yang terakhir, community dan context, sehingga terjadi kepelbagaian pemahaman, penghayatan dan pengungkapan dalam setiap rumpun agama. Pada masa silam perbedaan di dalam serumpun agama menjadi sumber permusuhan, tetapi dewasa ini orang sudah lebih arif memandangnya sebagai rahmat. Perbedaan-perbedaan saling melengkapi (komplementer), dan juga menjadi counterpart dalam pengembangan dan pendalaman pemahaman dan makna atau perluasan wawasan keagamaan.   
Keberagamaan bersifat eksistensial, meliputi semua aspek hidup manusia seperti pemikiran, perasaan, dan tindakan. Keberagamaan juga merupakan suatu proses yang berkembang dan saling mempengaruhi dengan nilai-nilai sosial dan kebudayaan penganutnya. Sebab itu keberagamaan bergantung pada pendidikan untuk pembentukan persepsi, watak dan penghayatan yang mengarah pada kemampuan membedakan, memilih dan mempertahankan serta memperkembangkan nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan manusia. (oleh: Zakaria J. Ngelow).

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah nilai moral dan dinamika kehidupan sosial agama dalam novel saman.
Objek penelitian adalah variable penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian(Suharsimi Arikunto,2000:29)
B.     Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah novel saman karya Ayu Utami, terbitan kepustakaan populer gramedia, Jakarta,2002.
Penentuan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling yang dinamakan criterian based selection (Rubin, 1995:71) dan Goetz Le Comte (dalam Sutopo, 2002:54). Penentuan sampel dilakukan dengan tujuan untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk mencari sumber data yang mantap dan lengkap.
C.    Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik membaca, menyimak, mencatat hal-hak penting dan menyimpulkan.
Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode test dan metode non test.
D.    Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan menggunakan  pembacaan heuritik dan hermeneutik. Langkah awal analisis novel saman , yaitu memaparkan strukturnya dengan menggunakan metode pembacaan heuristic, pada tahap ini, pembaca dapat  menemukan arti secara linguistik. Selanjutnya dilakukan pembacaan hermeneutic, yaitu penelitia bekerja secara terus-menerus lewat pembacaan taks sastra secara bolak-balik dari awal sampai akhir untuk mengungkapkan nilai moral dan dinamika  kehidupan sosial agama pada novel saman karya Ayu Utami.
Milles dan Huberman dalam Sugiyono(2007:183) mengemukakan bahwa aktivitas aktivitas dalam data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.
E.     Teknik penyajian
Dalam penelitian ini menggunakan merode informal untuk penyajian data analisis data yang menggunakan kata-kata biasa(Sudayanto,2007:17). Penyajian hasil dan pembahasan penelitian ini berupa deskripsi sesuai data yang sudah terkumpul. Deskripsi tersebut dengan menggunakan kata-kata yang logis sehingga mudah dipahami.
F.     Sistematika Penulisan
Bab I PENDAHULUAN,meliputi Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan manfaat penulisan.
Bab II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI, meliputi kajian pustaka tentang penelitian terdahulu yang relevan dengan judul dan landasan teori tentang teori-teori yang berkaitan dengan judul.
Bab III METODE PENELITIAN:meliputi objek penelitian data, sumber data, cara pengumpulan data, tejnik analisis data, teknik penyajian, dan sistematika penulisan.
  

DAFTAR PUSTAKA
Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha       Widya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurhayati. 2008. “.Nilai Moral dalam Novel Sang Guru karya Gerson Poyk: Tinjauan Somiotik”. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah.
Pradopo, Rachnat Djoko. 2007. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
-------------. 2003. Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Gadjah Mada U niversity Press.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. B andung: Alfabeta.

1 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    BalasHapus