Jumat, 23 September 2011

strategi pengajaran dengan model inkuiry


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di dalam suatu kelas, terjadi proses penerimaan informasi dan penyampaian informasi yang dilakukan anak didik dengan guru. Proses tersebut dinamakan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar sengaja diciptakan oleh guru guna membelajarkan anak didik. Tugas guru adalah memfasilitasi peran optimal dari instrument kunci yang dimiliki individu agar bias melakukan aktivitasnya untuk mendapatkan perubahan menuju insane kamil. Sebagai seorang guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mewujudkan tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar, terjadi suatu proses yaitu berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Kualitas proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan belajar mengajar diperlukan suatu metode pengelolaan kelas, sehingga tercipta suasana yang kondusif utuk belajar mengajar. Metode adalah sutau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Bachri (dalam Surtikanti, 2008: 21). Guru harus mampu menyesuaikan antara metode yang digunakan dengan SK maupum KD yang diterapkan. Untuk itu diperlukan suatu kreatvitas untuk memadukan berbagai metode, sehingga pembelajaran tidak monoton. Tujuan pembelajaran yang dharapkan pun dapat terwujud. Salah satu jenis metode yang dapat digunakan yaitu metode inkuiri. Metode inkuiri lebih mengedepenkan pada pendekatan individual. Jadi akan dapat diketahui kompetensi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu. Ketika para peserta didik belajar atas kemauannya sendiri untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberukan oleh guru. Mereka akan dapat mengembangkan kemampuan, memfokuskan, dan merefleksikannya, bekerja atas kemauannya sendiri juga member kesempatan untuk bertanggungjawab secara pribadi terhadap belajarnya. Anak didik akan diarahkan untuk dapat mennyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan bantuan petunjuk dari guru.


B.     Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang ingin diselesaikan yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan metode inkuiri?
2.       Bagaimana implementasi metode inkuiri dalam kegiatan pembelajaran?
C.    Tujuan
Berdasarkan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai yaitu:
  1. Menjabarkan yang dimaksud dengan metode inkuiri.
  2. Memaparkan implementasi metode inkuiri dalam kegiatan pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
  1. Hakikat Dan Komponen Belajar Mengajar
1.      Hakikat belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang sengaja diciptakan (Aunurrahman, 2009: 43)
Dalam belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan objek kegiata pengajaran. Karena itu inti proses pengjaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai tujuan. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Anurrahman (2009: 44-45)
2.      Komponen belajar mengajar
Menurut Anurrahman (2009: 48-57), komponen belajar mengajar terdiri atas:
a)      Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Roestyah (dalam Anurrahman, 2009: 49) mengnukapkan bahwa suatu  tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku murid-murid yang kta harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan.
b)      Bahan pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar
c)      Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
d)     Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Aunurrahman, 2009: 53). Sufanti (2010: 31) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasi rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis utuk mencapai tujuan pembelajaran.
e)      Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
f)       Sumber pelajaran
Sumber pelajaran merupakan bahan/ materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar.
g)      Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
  1. inkuiri
Inquiri adalah istilah dalam bahasa inggris yang merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk mengajar di depan kelas, yang pelaksanaannya berupa penelitian terhadap suatu masalah (Roestiyah, 2001: 75)
Metode inkuiri adalah pendekatan pengajaran dimana siswa sendiri bebas memilih atau mengatur objek belajarnya, mulai dari penentuan masalah, proses pengumpulan data, analisis sampai eksperimentasi (Surtkanti, 2008: 52)
Pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa, dimana kelompok siswa inquiri kedalam suatu isu atau mencari jawaban terhadap isi pertannyaanmelalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas secara structural kelompok, Kourilsky (dalam Hamalik,2001: 220 )

BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Inkuiri
      Istilah inkuiri mempunyai kesamaan konsep dengan discovery, problem solving, dan reflektif thinking. Penerapannya sama yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara sistematis, sehingga kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar ( Surtikati, 2008: 13). Dalam kegiatan pembelajaran dengan enggunakan pendekatan inkuiri, sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga belajar untuk mencari dan menemukan sendiri dengan menggunakan berbagai pendekatan masalah, sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna dan dapat menelaah da mencari objek secara kritis dan analitis.
            Individu memiliki kemampuan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Dengan menggunakan konsep inkuiri, maka seorang guru dapat mengetahui sampai sejajuh mana siswa mampu menangkap perintah guru dan implementasi terhadap teori-teori yang diberikan oleh guru.
            Model inkuiri diarahkan untuk mengajarkan siswa suatu proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus. Tujuan metode ini yaitu untuk membantu siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan ketrampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannnya berdasarkan rasa ingin tahunya. Melalu kegiatan ini diharapkan siswa aktif mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi, kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual yang dapat digunakan untuk dapat menemmukan jawaban.




B.           Implementasi Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran
            Proses inkuiri dalam pembelajaran yaitu guru bertindak sebagai fasilitator, narasumber, dan penyuluh kelompok. Para siswa didorong untuk mencari pengetahuan sendiri, bukan dijejali dengan pengetahuan strategi instruksional dapat berhasil bila guru memperhatikan kriteria sebagai berikut:
1.      Mendefinisikan secara jelas topic inkuiri yang dianggap bermanfaat bagi siswa.
2.      Membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikan keseimbangan aspek akademik dan aspek sosial.
3.      Menjelaskan tugas da menyediakan balikan kepada kelompok denga cara yang responsive dan tepat waktu.
4.      Intervensi untuk menyakinkan terjadinya interaksi antara pribadi secara sehat dan terdapat kemajuan pelaksanaan tugas.
5.      Melakukan evaluasi dengan berbagai cara untuk menilai kemajuan kelompok da hasil yang dicapai.
Langkah-langkah belajar melalui pendekatan inkuiri:
  1. Siswa dirangsang oleh guru denga permasalahan, pertanyaan, permainan, teka-teki dan sebagainya.
  2. Untuk memecahkan masalah itu, siswa diminta menentukan prosedur mencari da mengumpulkan informasi yang diperlikan. Dapat dilakukan secara individu dan kelompok.
  3. Dari kegiatan itu dicoba untuk merumuskan penecahan masalah. Dengan cara demikian siswa dapat menghayati proses penemuan atau proses pemecahan masalah.
  4. Setelah itu siswa diharapkan mampu menyusun prosedur atau langkah-langkah dalam pemecahan masalah sehingga diperoleh suatu cara yang umum yang dapat dipergunakan untuk memecahkan situasi baru atau masalah lain.


BAB IV
HASIL
Metode inkuiri dapat diterapkan dalam SK memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita, dengan KD menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Dalam SK tersebut, diharapkan; (1) siswa mampu menunjukkan pokok-pokok berita yang didengarkan, (2) siswa mampu mencarikan pokok-pokok berita menjadi isi berita, (3) siswa mampu menyimpulkan isi berita dalam satu alenia.
Pada mulanya siswa dibentuk kedalam kelompok-kelompok kecil oleh guru. Mereka berupaya menemukan jawaban-jawaban atas topic yang diberikan oleh guru, dalam hal ini adalah menemukan isi pokok berita dan menyimpulkan berita yang mereka dengarkan. Dengan berkelompok siswa dilatih untuk berpikir kritis terhadap bebrita yang mereka perdengarkan, sehingga data yang mereka butuhkan untuk menyimpulkan isi berita mencukupi. Walaupun pada akhirnya nanti tugas penyimpulan tersebut adalah hasil karya individu, namun dalam pengerjaannya dapat didiskusikan bersama-sama untuk melatih siswa berkomunikasi dalam kelompok, berbagi tanggungjawab, dan bersama-sama mencari pengetahuan. Sehingga motivasi ssiswa dapat bertambah. 
Siswa menemukan isi berita dan menyimpulkan berita yang didengarkan dengan dasar-dasar ilmu yang dia miliki. Kemudian guru memberikan refleksi diakhir pertemuan dan juga memberikan penjelasan lebih lanjut tentang berita yang didengarkan tersebut.
Dahlan (1984: 76-77) mengungkapkan bahwa keunggulan teknik inquiry yaitu:
  1. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-consept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tenteng konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
  2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
  3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur, dan terbuka.
  4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuska hipotesanya sendiri.
  5. Member kepuasa yang bersifat intrinsic.
  6. Situasi belajar mengajar menjadi lebih merangsang.
  7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individual.
  8. Member kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
  9. Siswa dapat menghindari cara-cara belajar yang tradisional.
  10. Dapat memberikan waktu secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
SIMPULAN
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa: Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri, sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga belajar untuk mencari dan menemukan sendiri dengan menggunakan berbagai pendekatan masalah, sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna dan dapat menelaah da mencari objek secara kritis dan analitis. Siswa diminta untuk mencari dan menemukan serta menimpulkannya berdasarkan topic yang sudah ditentukan oleh guru

DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2009. Belajat dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dahlan, MD. 1984. Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakrta: Rineka Cpta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Roestyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Silberman, Mel. 2001. Active Learning. Yogyakarta: Yappendis.
Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.
Surtikanti dan Joko Santoso. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Muhammadiyah University Press.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar